masnihanimdalamsituasirevolusi

Makassar - Pengusaha apartemen di Jakarta terus melirik pangsa pasar konsumen apartemen di luar Jakarta. Misalnya konsumen pengusaha dari Makassar yang sering melaksanakan acara bisnis di Jakarta. Misalnya yang dilakukan oleh PT Bumi Perkasa Permai pengembang superblok Green Central City (GCC) menyebarkan konsep pembangunan properti yang dipadukan dengan bangunan bersejarah berumur dua abad. GCC dibangun di areal gedung Candra Naya yang merupakan gedung peninggalan sejarah masyarakat Tionghoa di daerah Kota. \\\"Kami membidik para pengusaha atau kalangan umum yang tertarik berinvestasi dengan memiliki apartemen di tengah kota Jakarta, bagi mereka yang suka hilir-mudik beraktivitas bisnis ke Jakarta tempat kami cocok buat mereka,\\\" ujar Chief Operating Officer GCC Martono Hadipranoto, pada wartawan, kamis (28\/7\/2011). Dalam ekspo properti Green Central City, yang digelar di Mal Ratu Indah, Makassar, (25-31\/07\/2011) pihak administrasi GCC menunjukkan investasi berkelas

Jakarta - Perekonomian Indonesia yang meningkat berdampak kasatmata akan penambahan rumah atau apartemen untuk kalangan ekspatriat. Sepanjang semester I-2011, setidaknya ada embel-embel 280 unit perumahan dengan standar hunian warga asing. Hunian berstandar warga aneh itu ditawarkan dengan kisaran sewa yang cukup \\\'wah\\\' sekitar US$ 2.000-7.000 per unit per bulan. Demikian disampaikan Research Manager Colliers Indonesia, Ferry Salanto di kantornya, Gedung WTC, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (18\/7\/2011). Ia menjelaskan, jumlah pasokan hunian khusus ekspatriat mencapai 3.000 unit per tahun, baik apartemen atau rumah mewah. Sepanjang enam bulan pertama 2011 saja, sudah terjadi penambahan hunian sebanyak 280 unit rumah. \\\"Penambahan ini termasuk embel-embel dari pembangunan gres atau yang sedang direnovasi, atau yang sebelumnya bukan untuk rumah ekspatriat. Industri berkembang menyerupai oil & mining<\ em="">. Demand<\ em=""