Desain Gedung Mirip WTC 9/11, Sang Arsitek Dituding Penggemar Al Qaeda

Desain Gedung Mirip WTC 9/11, Sang Arsitek Dituding Penggemar Al Qaeda

Jakarta - Arsitek Belanda, MVRDV yang mendesain menara kembar serupa World Trade Center (WTC) New York ketika ditabrak pesawat panen kecaman. Mereka mendapat cacian dari warga Amerika Serikat yang marah, bahkan mereka disebut penggemar Al Qaeda.

\\\"Sebelum saya meng-klik dongeng ini di halaman berita, saya berpikir gambar itu merupakan ide dari orang \\\'sakit\\\' dari Lego yang menyampaikan menara kembar 9\/11,\\\" kritik Judy Edmondson dalam fanpage MVRDV yang dikutip detikFinance<\ strong="">, Selasa (13\/12\/2011).

\\\"Jadi, saya tidak tahu bagaimana Anda dapat berpikir menara-menara ini tidak mirip bencana 9\/11!!! Daripada berpikir uang yang akan anda raup, pikirkan korban-korban 9\/11 dan keluarganya,\\\" tambah Edmondson lagi.

\\\"Setiap orang yang masuk nalar dapat melihat kesamaan antara 9\/11 di New York dan desain gedung ini. Ini menyampaikan paling tidak ketidaksensitifan terhadap masyarakat Amerika,\\\" terang Anita Draves.

Postingan MVRDV di fanpage Facebook perihal The Cloud itu mengundang 847 komentar. Sebagian mengecam, sebagian lagi memuji desain gedung yang dinilai sangat brilian tersebut. Postingan tersebut mendapat 204 like.

\\\"Saya kira ini mengagumkan. Desainnya terdengar dan terlihat fenomenal. Selagi ada orang-orang marah, jangan diperhatikan dan ingatkan orang-orang bahwa Korea Selatan kehilangan banyak pebisnis selama serangan itu dan demikian juga AS,\\\" ujar Jeremy C. Binder dalam komentarnya.

\\\"Jadi, ini sangat pas ketika mereka menciptakan gedung dengan harga diri dan kehormatan yang mengingatkan World Trade Center. Ini juga mengirimkan pesan bahwa bagaimanapun kerasnya Al-Qaeda mencoba untuk memukul seseorang, tidak hanya mereka akan mendapatkan gigitan, tapi mereka yang diserang akan membangun lebih baik dari sebelumnya dengan perlindungan dari arsitek yang brilian dan teknokrat-teknorat menyukai Anda,\\\" imbuhnya.

Pihak MVRDV pun mengakui desainnya tersebut telah memicu banyak kemarahan. MVRDV juga mengaku banyak mendapatkan email dan telepon dari orang-orang yang marah atas desainnya itu.

\\\"Badai media telah dimulai dan kami telah mendapatkan email bahaya dan telpon dari orang-orang yang marah dan menyebut kami pecinta Al Qaeda atau bahkan lebih buruk,\\\" terang MVRDV dalam fanpage-nya.

\\\"MVRDV sangat menyesalkan setiap konotasi dari proyek The Cloud membangkitkan peristiwa 9\/11, ini bukanlah tujuan kami,\\\" tambahnya.

Perihal kemarahan orang-orang atas desain The Cloud itu juga diakui juru bicara MVRDV Jan Kinkker.

\\\"Kami mendapatkan cukup banyak telepon dari orang-orang Amerika yang marah dan mengatakan hal itu memalukan. (Tragedi) 9\/11 bukanlah ide di balik desain itu, inspirasinya yaitu benar-benar sebuah awan,\\\" tegasnya.

\\\"Bukan maksud kami menciptakan image yang mirip serangan ataupun kita telah melihat yang mirip selama proses desain. Kami benar-benar minta maaf kepada siapapun yang merasa tersakiti,\\\" tambahnya.

Ia menegaskan, pengembang proyek Dream Corporation telah memilih anjuran desain The Cloud dari sejumlah opsi desain lainnya dan akan mengatakan hal selesai apakah mereka akan mempertimbangkan alternatif lainnya.

Menara kembar yang akan dibuat Korea Selatan (Korsel) memicu kemarahan publik Amerika Serikat (AS) alasannya yaitu mirip bentuk menara kembar World Trade Center (WTC) ketika ditabrak pesawat yang dibajak teroris 11 September 2001 silam.

Gedung yang rencananya dibangun di distrik bisnis Yongsan, Korsel itu dinamakan The Cloud. Sekilas, The Cloud memang sangat seolah-olah dengan WTC ketika dipenuhi kepulan asap setelah ditabrak pesawat yang dibajak teroris. Namun sebenarnya, \\\'kepulan asap\\\' The Cloud itu merupakan ruangan-ruangan yang \\\'melayang\\\' dan sangat mewah.

The Cloud terdiri dari 2 menara yang masing-masing tingginya 260 meter dan 300 meter, satu menara berlantai 54 dan satu menara berlantai 60. Kedua menara itu itu terhubung oleh \\\'awan\\\' yang terdiri dari kotak-kotak ruangan. Total luas permukaan dari menara kembar itu mencapai 128.000 meter persegi.

Menurut Citi Vision Magazine, \\\'awan\\\' penghubung itu berada di posisi lantai 27, yang terdiri dari ruangan-ruangan kubik 10 lantai. The Cloud bakal berbeda dengan proyek pembangunan gedung mewah lainnya, alasannya yaitu akan menggerakkan bantalan berlantai empat ke atas dan membuat ruangan di lantai dasar untuk taman publik yang didesain oleh Martha Schwartz.

The Cloud juga akan mengintegrasikan jadwal publik selain daerah tinggal. Di dalam The Cloud, selain ada hunian, juga ada sky lounge, atrium yang luas, sentra konferensi, studio fitness, restoran, kafe, kolam renang dll. Di atas \\\'awan\\\' penghubung itu akan terdiri dari ruangan publik dan privat, emperan terbuka, geladak, taman dan kolam renang.


Comments

Popular posts from this blog

Bos Properti Berdarah RI Ini Kembali Jual Proyek Apartemen Mewah Rp 2 T di Sydney

Dalam 2 Jam, 98 Unit Rumah Rp 900 Juta di Serpong Ludes

Gandeng Airport Terbaik Dunia, AP I Ingin Bandaranya Sekelas Singapura